Minggu, 18 Maret 2023 – HMD Sastra Arab FS UM menyelenggarakan acara kajian tematik bertajuk “Menyongsong Ramadhan dengan Ibadah menjadi yang Terdepan”. Kajian kali ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Abdul Adzim, Lc, M.Pd., salah satu dosen Sastra Arab FS UM. Kajian ini dilaksanakan secara luring untuk pertama kalinya di Masjid Al-Hikmah UM Lantai 2, setelah di semester-semester sebelumnya dilaksanakan secara daring. Kajian tematik diselenggarakan dua kali setiap tahunnya, sehingga kajian tematik di semester genap ini adalah kajian tematik pertama di tahun 2023. Kajian ini dibuka untuk seluruh mahasiswa UM.

Acara dipandu dengan sangat baik oleh Ahmad Ikhsan Fauzi, pembawa acara sekaligus moderator kajian tematik kali ini. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Zahirul Fikri yang menyejukkan hati mengawali susunan acara kajian, dilanjutkan oleh sambutan dari Anita Ferninda Putri selaku Ketua Pelaksana kajian tematik dan Farika Riskiyah selaku Ketua Umum HMD Sastra Arab. Memasuki acara inti, Ustadz Abdul Adzim mulai menyampaikan materi berkaitan dengan tema. Beliau memulai dengan mengutip hadits shahih “Seseorang akan bersama siapa yang ia cintai”, maka mencintai Ramadhan akan membawa seseorang yang cinta untuk sampai pada Ramadhan. Hal-hal yang membuat seseorang ingin selalu kembali merasakan Ramadhan setiap tahunnya bisa jadi dari suasananya sampai banyaknya makanan yang hanya ada di bulan Ramadhan. Namun, terdapat dua hal yang menjadi ciri khas bulan Ramadhan, yakni qiyaam(salat) dan shiyaam(puasa), sebisa mungkin kedua hal itulah yang membuat kita terus menerus ingin berjumpa dengan Ramadhan.

Setelah penyampaian materi dibuka sesi tanya jawab, salah satu peserta bertanya, “Bagaimana jika saat Ramadhan tugas kami sebagai mahasiswa terus ada setiap harinya, sedangkan saat Ramadhan banyak amalan yang berpahala jika dilakukan seperti tadarrus Al-Qur’an? Apa yang harus diprioritaskan?” “Tentu saja tugas adalah kewajiban Anda sebagai mahasiswa sama seperti salat dan puasa Ramadhan yang wajib bagi setiap muslim. Pekerjaan-pekerjaan yang sunnah seperti tadarrus dapat dilaksanakan setelah kewajiban-kewajiban ditunaikan.” jelas pemateri. Diharapkan setelah menyimak kajian, seluruh peserta yang hadir dapat membuat Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan yang penuh kemaksimalan beribadah.