Malang. Membaca berita adalah salah satu kegiatan yang tidak akan terlepas dari manusia di setiap harinya. Bagaimana tidak? Kita harus selalu update informasi baik melalui media online ataupun offline. Terlebih di zaman modern seperti ini, yang memudahkan kita untuk mendapatkannya melalui gawai asalkan ada paket data dan jaringan internet yang memadai tentunya.

Namun apa jadinya jika berita yang dibaca bukan berbahasa Indonesia, melainkan berbahasa Arab? Inilah kisah Iqbal Fathi Izzuddin Mahasiswa Jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang (UM) yang sering menjuarai lomba olimpiade bahasa arab berkat sering membaca koran arab.

Baru-baru ini ia berhasil mendapatkan juara 1 lomba olimpiade bahasa Arab tingkat Nasional dalam acara Pekan Arabi Virtual 2020 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Arab UM. “Jadi gini, salah banget beranggapan kalau juara olimpiade  itu hasil belajar atau ngulang pelajaran semalam. Enggak, gak gitu caranya. Aku perlu belajar bertahun tahun biar bisa menang lomba. Jadi, ketika aku bisa juara, itu tadi merupakan akumulasi dari apa yang aku pelajari selama bertahun tahun” ujarnya.

Bahkan, lanjut Iqbal, ia merasa bahwa apa yang dipelajari sendiri lebih memahamkannya dibandingkan yang dipelajari di dalam kelas. “salah satunya ya baca berita arab itu” ujarnya sambil terkekeh. “jadi kadang pakai HP saya biasakan baca berita itu, sehingga memudahkan dalam memahami teks bacaan di soal-soal olimpiade” lanjut pria yang juga hobi membaca komik ini.

Lebih lanjut, ia merasakan kesan tersendiri saat menjuarai lomba online yang ia ikuti di akhir bulan Oktober lalu. “Sebelumnya saya ikut dua kali lomba olimpiade di UM, dan Alhamdulillah keduanya juara 1 tapi itu offline semua di UINSA dan UNHASY tahun lalu pas juara juga begitu, jadi ini yang pertama kalinya” ia berkisah.

Di masa pandemi seperti ini, ia berpesan kepada para mahasiswa untuk tetap belajar bagaimanapun keadaannya. “Apapun yang terjadi, tetep belajar. Aku gak bilang kuliah loh ya, belajar itu gak mesti kuliah, kalau kalian merasa malas belajar pelajaran kuliah, pelajari aja yang lain yang lebih asik. Gapapa, belajar itu proses yang mestinya dinikmati, bukan dijalani tertekan dan terpaksa” pungkasnya.