Pada penelitian yang dilakukan di Universitas Negeri Malang (UM), peneliti Lusi Ade Pramita, di bawah bimbingan Dr. Kholisin dan Moh. Fery Fauzi, telah berhasil melakukan analisis mendalam mengenai penggunaan huruf jar ‘ba’ dalam Surat Yusuf. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi makna yang dihasilkan oleh huruf ‘ba’ dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Fokus penelitian ini adalah pada ayat-ayat Surat Yusuf untuk memahami perbedaan makna dalam konteks tafsir dan penerjemahan.

Penelitian ini memanfaatkan buku nahwu klasik dan tafsir Tantawi untuk mengidentifikasi makna huruf ba Terjemahan makna-makna tersebut diacu dari terjemahan Al-Qur’an yang diterbitkan oleh Kemenag RI. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap penggunaan huruf jar ba dalam ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya di Surat Yusuf, menghasilkan makna yang bervariasi tergantung pada konteks kalimat. Ini menunjukkan bahwa huruf ba dapat memengaruhi pemahaman makna yang dihasilkan.

Dalam Surat Yusuf, ditemukan 49 penggunaan huruf ba yang tersebar di 35 ayat. Beberapa ayat mengandung lebih dari satu huruf ba dengan makna yang berbeda-beda. Terdapat 14 makna huruf ba yang dianalisis, yaitu: ilshaq, ta’diyah, isti’anah, muqabalah, mujawazah, badal, tab’idh, taukid sababiyah, isti’la, ghayah, mushahabah, zharfiyah, dan qasam. Namun, dalam Surat Yusuf, hanya delapan makna yang ditemukan: ilshaq (18 kali), mushahabah (19 kali), isti’anah (1 kali), sababiyah (2 kali), ta’diyah (1 kali), mujawazah (4 kali), dan muqabalah (1 kali).

Analisis makna huruf ba serta Terjemahanmya dalam surat Yusuf memberikan wawasan baru tentang bagaimana huruf jar ba berfungsi dalam struktur kalimat Surat Yusuf, serta bagaimana variasi maknanya dapat mempengaruhi pemahaman teks,” Ujar Lusi Ade Pramita

Selain itu, dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, lebih efektif jika dalam mempelajari makna huruf ba dimulai dengan memahami makna ilshaq dan mushahabah. Hal ini disebabkan karena kedua makna ini paling sering muncul dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Dengan hasil analisis ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam studi sintaksis bahasa Arab dan menjadi referensi yang berharga untuk penelitian di masa depan.

Tugas baru dalam analisis makna huruf ba di dalam Al-Qur’an ini tidak membuat Lusi Ade Pramita berhenti untuk terus berkontribusi dalam bidang ilmu bahasa Arab, khususnya dalam bidang ilmu nahwu di dalam Al-Qur’an. Penelitian ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk kajian-kajian lebih mendalam tentang huruf-huruf jar lainnya di dalam Al-Qur’an.