Bermalam di perjalanan dalam goncangan bus yang menderu dalam kemacetan kota, melaju kencang di sepanjang tol, juga meliuk-liuk di ratusan times (tikungan mesra) jalur Nagrek itu merupakan menu utama malam hari mahasiswa PBA UM angkatan 2014/15 yang ber-KKL bersama dua pendampingnya: Ibu Nurhidayati dan Bapak Imam Asrori bersama istri. Kurang tidur, terlambat makan dan mandi, atau bahkan tidak mandi seharian merupakan menu lainnya.

Menu-menu tersebut dibumbuhi dengan dua malam menginap di dua hotel. Rombongan tiba di Lembang Bandung yang sedingin Kota Batu/Pujon pada Rabu dini hari (18 Mei 16) pukul 02.00 dan langsung bermalam di hotel Kampoeng Legok Lembang. Setelah berwisata belanja di Kota Bandung, rombongan kembali ke hotel. Perjalanan dari jalan raya ke hotel yang berjarak 5 km sering mendebarkan karena berpapasan dengan bus lain di tanjakan dan tikungan yang curam.

Pada malam kedua, rombongan beralih tempat menginap di Villa Kampong Legok Lembang. Di hotel dan di villa, mahasiswa menikmati mandi air panas, naik turun pakai lif, dan membuka pintu hotel, dan menyalakan lampu dengan kartu elektrik. Berbeda dengan di hotel, suasana di villa terasa agak seram, karena gelap, antara villa satu dan lainnya terpisah-pisah di atas tebing atau di bawah. Suasana seram itu bertambah bagi penghuni Villa Tulip 6 yang pintunya diketuk-ketuk orang di tengah malam. (ia)