Nama saya Sofi Ghoniyah. Saya mahasiswa JSA UM angkatan 2017 yang kini telah menyelesaikan studi saya pada Bulan April 2021. Situasi pandemi yang tak kunjung reda membuat kami para mahasiswa harus menjalani studi kami secara daring. Akibatnya, sejak akhir semester 6 sampai lulus, saya mengikuti perkuliahan, bimbingan skripsi, serta ujian skripsi secara daring.

Namun dari setiap situasi yang ada, selalu ada hikmah yang bisa kita ambil. Salah satu kesempatan yang membuat saya bersyukur adalah ketika saya diberi kesempatan oleh Ustadzah Hanik untuk diuji oleh penguji dari luar negeri. Kesempatan yang mungkin tidak semua mahasiswa bisa mendapatkannya. Judul skripsi saya adalah:

“المرأة في نظرة نزار قباني: ديوان “أشهد أن لا امرأة إلا أنت” أنموذجا (دراسة تحليلية نسوية)”

Skripsi saya ini membahas tentang citra perempuan yang ada dalam antologi puisi tersebut, dan menyingkap makna perempuan yang dimaksud oleh pengarang. Saya dibimbing oleh Dr. Hanik Mahliatussikah, M.Hum, kemudian diuji oleh Dr. Ibnu Samsul Huda, M.A, Dra. Hj. Nur Anisah Ridwan, M.Pd, serta penguji dari luar negeri yang merupakan dosen Universitas Tabuk asal Sudan yang bernama Dr. Asma’ Hasan Muhammad An-Nuwairy.

Ujian skripsi saya dilaksanakan pada Hari Selasa, 27 April 2021/15 Ramadlan 1442 H pukul 13.00 WIB. Saya mempresentasikan hasil penelitian saya selama 15 menit, lalu dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan dan masukan dari para penguji. Penguji yang pertama bertanya dan memberi masukan adalah Dr. Asma’, beliau menanyai saya mengapa saya meletakkan makna perempuan secara majazi di akhir, bagaimana saya beranggapan terhadap perempuan, sebagai madrasah ataukah  sebagai manhaj. Lalu beliau juga memberi masukan terkait penulisan metode, daftar rujukan, mengganti judul skripsi saya dengan diksi yang lebih indah, dan lain sebagainya. Saya jadi tahu, kata-kata Bahasa Arab yang lebih baku, bagaimana sistem dan metode yang berlaku di Timur Tengah, sehingga saya bisa membandingkannya dengan yang ada di UM. Beliau juga memberi saya banyak sekali wawasan mengenai sistematika dan cara analisis terkait judul yang saya ambil.

Kemudian dilanjut dengan sesi tanya jawab bersama Dra. Nur Anisah Ridwan. Beliau menanyai saya seputar wawasan saya mengenai penulis, dan hal-hal yang terkait analisis. Sesi bersama beliau lebih membahasa tentang substansi dari skripsi.

Lalu bersama Dr. Ibnu, saya diberi masukan terkait sistematika penulisan. Selain itu beliau juga bertanya mengenai mengapa saya mengaitkan perempuan dengan tanah air, dan apa pesan saya bagi para perempuan agar menjadi ‘tanah air’.

Terakhir, Dr. Hanik memberi saya masukan untuk menambahkan citra perempuan secara sosial. Jelaskan apa alasan Suriah terasingkan dari masyarakatnya.

Saya merasakan skripsi adalah tugas paling berat selama kuliah, namun paling menyenangkan. Skripsi membuat saya lebih banyak membaca dan belajar, menambah wawasan saya, dan membuat otak saya produktif. Terlebih, saya merasa menjadi mahasiswa pilihan karena bisa diuji oleh penguji dari luar negeri. Awal mula Dr. Hanik mengatakan bahwa akan ada penguji dari luar negeri, saya tidak takut. Saya merasa, inilah kesempatan saya ‘ngangsu kaweruh’ dengan dosen sastra yang tidak pernah mengajari saya, terlebih dari Timur Tengah yang merupakan native speaker Bahasa Arab, bahasa yang menjadi objek studi saya. Saya bersyukur sekali mendapatkan kesempatan ini.

 

oleh: Sofi Ghoniyah, S.Pd.