Malang, 6 Maret 2018. Dalam keikutsertaan yang pertama kali di UNISI Arabic Debating Championship (UADC) 2018, Mahasiswa Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang (UM)  meraih juara 3. Kompetisi ini  merupakan kompetisi Debat Bahasa Arab terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh el-Markazi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, yang diikuti Institusi dalam negeri bahkan luar negeri. Lomba digelar mulai tanggal  27 Februari hingga 2 Maret 2018.

Universitas Negeri Malang dalam UADC  2018 ini mendelegasikan 2 Tim Debat (Tim A dan Tim B). Yang mana Tim A terdiri dari Amami Shofiya Al-Qorin , Ilham Fatkhu Romadhon, dan Al Rizhal Tisma Wahid Maulana dan Tim B terdiri dari yaitu Moh. Rozi Zamroni, , Fakhrur Rozi, dan Nuriyatul Hidayah. Dan 2 Tim ini di dampingi oleh Ajudicator yang menginspirasi dari S2 Pendidikan Bahasa Arab UM yaitu Irman Ni’ami, S.Pd.

Ajang UADC 2018 yang diadakan oleh Universitas Islam Indonesia dapat menjadi kiblat pengadaan perlombaan Debat Bahasa Arab di tanah Air, hal tersebut dikarenakan alur sistem perlombaan sudah mamanfaatkan teknologi dan berkiblat pada ajang-ajang lomba Debat Bahasa Arab luar negeri. Sehingga tidak mengherankan Debater dari USIM Malaysia pun berpartisipasi dalam lomba ajang UADC 2018 ini. Dan tidak kalah pentingnya, Tim B UM pun bertemu dengan USIM Malaysia 2 kali pertandingan di babak penyisihan dan babak semi final. Dalam UADC 2018 TIM UM A berpartisipasi 5 kali pertandingan di babak penyisihan. Sedangkan Tim UM B bertanding sebanyak 7 kali pertandingan hingga akhirnya mendapat juara 3. Dan tidak kalah pentingnya dari 10 The Best Speaker di UADC 2018, Saudara Fakhrur Rozi menjadi yang nomor 1.

“Alhamdulillah pertama saya harus bersyukur atas semua ini, saya bisa mengikuti ajang bergengsi ini, dan usaha kami tidak sia-sia selama ini, mulai dari latihan pagi, siang, sore, hingga malam”  jelas Moh. Rozi Zamroni saat ditanya oleh tim jurnalistik Sastra Arab, Senin (3/5/2018).

Menurut salah satu debater pertama yang terdiri dari tiga orang, yaitu Moh. Rozi Zamroni, persaingan dalam kompetisi ini merupakan persaingan ketat, hingga mereka harus berusaha keras untuk bersaing dalam kompetisi ini. Meskipun persiapan mereka kurang dari satu minggu untuk memutuskan mengikuti debat ini, namun mereka puas dengan hasil mereka walaupun mereka menduduki juara ke tiga.

“Meskipun kita menempati urutan ketiga, bagi saya ini adalah sesuatu yang luar biasa karena dengan proses yang pendek itu kita masih diberi kesempatan meraih juara, Alhamdulillah ‘ala kulli hal” begitu ungkap Nuriyatul Hidayah.

Perjalanan mereka diawali dengan berangkat dari Universitas Negeri Malang kemudian bermalam di penginapan yang sudah disediakan oleh panitia dan mereka kembali ke Universitas tercinta dengan membawa kebanggaan bagi Kampus, Fakultas dan terlebih Jurusan tercinta. (Oleh: Devisi Penalaran HMJ)