Malang- Dunia Pendidikan Bahasa Arab mengalami duka yang mendalam atas kepergian Guru Kita Al Ustadz Drs. Fuad Effendy, M.A. Beliau meninggal dunia di RS UMM pada pukul 08.15 WIB. Bagaimana tidak berduka akan kepergian beliau, Sosok yang sangat berpengaruh di dunia pendidikan Bahasa Arab di kancah Nasional dan Internasional. Dilansir dari Radar Jombang beliau tercatat menjadi anggta Majelis Umana’ (Member Of Trustees) di King Abdul Aziz International Center of Arabic Language.

Selain kiprahnya di dunia Internasional beliau turut mengibarkan sayapnya di kancah nasional, salah satunya sebagai salah satu deklarator IMLA (Ittihad Mudarrisi al-Lughah Al-Arabiyyah) atau Ikatan Pengajar Bahasa Arab di Indonesia. Untuk mengenang kiprah dan jasa beliau khususnya sebagai salah satu Dosen dan Dekan di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, maka departemen Sastra Arab mengadakan tahlil dan do’a bersama melalui zoom meeting pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 pada pukul 19.30 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Sastra Dr. Moch. Syahri, S.Sos., M.Si, Ketua Departemen Sastra Arab UM Dr. Mohammad Ahsanuddin, para dosen DSA, Amal Nabil (Putra pertama Alm. Ustadz Fuad), Prof.Dr. Syamsul Hadi, serta mahasiswa-mahasiswi departemen Sastra Arab FS UM.

Acara ini dibuka oleh Komsiatun Romdhlo perwakilan dari HMD Sastra Arab FS UM, dilanjutkan pembacaan Yasin oleh Ust. Abdul Basid, M.TH.I., Ph.D (salah satu dosen Sastra Arab FS UM), lalu dilanjutkan acara inti yakni pembacaan tahlil dan do’a bersama yang dipimpin leh Ust.Prof. Dr. Moh. Ainin,M.Pd (salah satu dosen Sastra Arab FS UM). Setelah pembacaan tahlil dan do’a bersama dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Sambutan yang pertama disampaikan oleh perwakilan pihak keluarga Alm. Ustadz Fuad yang dalam hal ini diwakili oleh Sdr. Amal Nabil yang merupakan anak pertama beliau. Dalam sambutannya Amal Nabil mengatakan terima kasih dan merupakan bentuk penghormatan akan diadakannya acara ini yang dikhususkan untuk ayah beliau. “Kalau tentang jurusan Sastra Arab UM, rasanya sudah tidak asing lagi di telinga saya. Dulu saya sering diajak ayah saya (Alm.Ust. Fuad) main-main ke jurusan ini, diajak mengajar, melihat pameran seni, dan lain sebagainya. Saya berterima kasih karena dengan diadakannya tahlil ini kami merasa bahwa ayah kami selalu dikelilingi leh orang-orang baik.” Begitu sedikit tutur Amal Nabil.

Sambutan kedua disampaikan oleh Kadep Sastra Arab Ustadz Ahsanuddin, tidak basa-basi beliau langsung mengingat prinsip Alm Ust. Fuad yang berbunyi “حياتي خدمتي” yang artinya dalam bahasa Indonesia “Hidupku adalah Pengabdianku”. “ Saya selalu mengingat bahwa Ustadz Fuad adalah sosok yang berpengaruh khususnya di Jurusan Sastra Arab FS UM ini, beliau juga termasuk salah satu perintis organisasi yang saat ini akan melaksanakan mu’tamar di Mataram yakni IMLA’. Banyak sekali kisah yang bisa kita teladani dari beliau” tutur Ust Ahsan.

Sambutan yang ketiga disampaikan oleh Dekan Fakultas Sastra tahun ini yakni Dr. Moch. Syahri, S.Sos., M.Si. “Saya mengenal dekat Ustadz Fuad pada saat saya menjadi dosen muda di Fakultas Sastra ini dan beliau pada saat itu menjabat sebagai Dekan. Beliau sangat ramah dan mengayomi pada seluruh dosen. Kiprah beliau tidak berhenti walaupun beliau sudah purna tugas, beliau masih aktif dalam penasihat BDM Masjid Al-Hikmah, beliau masih memantau dan sering mengkritik perkembangan Fakultas Sastra yang menurut saya itu merupakan suatu motivasi untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas lagi dan hal ini memang selaras dengan prinsip beliau sebagaimana yang disampaikan Ust Ahsan tadi yaitu Hidupku adalah Pengabdianku.” tutur Dr. Moch. Syahri.

Sebagai acara penutup, adanya kenangan Ustadz Fuad yang disampaikan oleh Prof.Dr. Syamsul Hadi (Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Beliau bercerita banyak tentang kiprah Ustd Fuad. Beliau mengatakan bahwa Ustadz Fuad adalah sosok yang tak kenal lelah dan selalu menebarkan banyak manfaat khususnya di dunia pendidikan Bahasa Arab. “Ustadz Fuad merupakan guru saya, beliau adalah dekan pertama kali yang berasal dari jurusan bahasa Arab di Perguruan Tinggi Umum. Beliau dulu semangat sekali untuk membuat artikel-artikel pengembangan bahasa Arab, buku ajar Bahasa Arab, dan beliau pula salah satu perintis organisasi yang sampai saat ini alhamdulillah masih hidup dan berkembang yaitu IMLA’” tutur Prof. Dr. Syamsul Hadi. Kiprah dan jasa beliau sangat banyak, sampai akhir hayat beliau banyak orang yang merasa kehilangan dan duka yang sangat mendalam.