Selangor, Malaysia – Universitas Negeri Malang (UM) baru saja menyelesaikan program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren An-Nahdloh, Selangor, Malaysia, yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 18 September 2024. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan bahasa Arab santri melalui pendekatan inovatif yang menggabungkan teknologi digital dan metode pembelajaran interaktif.
Dipimpin oleh Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, M.Hum., kegiatan ini menghadirkan berbagai sesi pelatihan yang menarik dan efektif. “Kami sangat antusias dengan hasil kegiatan ini. Metode pembelajaran berbasis digital seperti permainan interaktif telah terbukti efektif dalam membuat para santri lebih bersemangat dan mudah memahami bahasa Arab,” ujar Prof. Hanik.
Kegiatan ini dimulai dengan sesi pembukaan pada tanggal 16 September. Para peserta disambut dengan sambutan hangat dari Prof. Hanik dan Mudir Pondok Pesantren An-Nahdloh, Acara dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah yang dibawakan oleh Dr. Ibnu Samsul Huda, S.S., M.A., yang memberikan inspirasi religius kepada para santri.
Pelatihan bahasa Arab ini mencakup berbagai metode kreatif, seperti pembelajaran melalui puisi Qasidah Burdah yang dipandu oleh Prof. Hanik, yang mengajarkan santri arti kata dan makna yang terkandung dalam bait syair qosidah burdah, serta cara membaca dan melagukan bait-bait puisi dalam bahasa Arab. Sesi lainnya menggunakan permainan digital Kahoot untuk memperkuat penguasaan kosakata, yang dipandu oleh Dr. Ibnu Samsul Huda. Selain itu, Dr. Moch. Wahib Dariyadi, M.Pd., memperkenalkan penggunaan aplikasi WordWall untuk latihan menulis bahasa Arab dengan cara yang interaktif.
Dalam sesi Olympiade Bahasa Arab yang dipandu oleh Ilham Fatkhu Romadhon, M.Pd., para santri diajak untuk berkompetisi dalam berbagai permainan bahasa yang dirancang untuk mengasah kemampuan mereka secara menyenangkan. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi keterampilan berbicara berbasis digital oleh Amami Shofiya Al Qorin, M.Pd., yang menantang santri untuk berkomunikasi dalam bahasa Arab secara langsung menggunakan teknologi.
Selain kegiatan pelatihan, program ini juga mencakup diskusi untuk memperkuat kerjasama antara UM dan Pondok Pesantren An-Nahdloh, serta kunjungan ke beberapa kampus mitra di Kuala Lumpur, termasuk Universitas Putra Malaysia (UPM) dan Al Madinah International University.
“Kami melihat banyak potensi dalam pengembangan pendidikan lintas negara, dan kegiatan ini merupakan langkah awal untuk membuka lebih banyak peluang kolaborasi di masa mendatang,” tambah Prof. Hanik. “Kami berharap bisa terus melakukan inisiatif serupa untuk memperkaya metode pembelajaran dan mempererat hubungan antara lembaga pendidikan di Indonesia dan Malaysia.”
Program ini resmi ditutup pada tanggal 18 September dengan kembalinya tim pengabdian ke Malang. Dengan keberhasilan ini, Universitas Negeri Malang berharap dapat terus memperluas jangkauan pengabdian masyarakat dan memperkuat peran pendidikan di tingkat internasional.